Selasa, 13 Maret 2012

PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN


PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN


            Proses pengambiln keputusan dalam organisasi ialah kumpulan yang terdiri dari beberapa orang untuk mencapai tujuan bersama, didalam organisasi rentan terjadinya selisih pendapat begitu juga keputusan dalam mengambil sikap, dapat diartikan cara organisasi dalam pengambilan keputusan. Terdapat 4 metode bagaimana cara organisasi dalam pengambilan keputusan, ke 4 metode tersebut adalah : yaitu kewenangan tanpa diskusi (authority rule without discussion), pendapat ahli (expert opinion), kewenangan setelah diskusi (authority rule after discussion), dan kesepakatan (consensus).

Pengambilan keputusan dapat dianggap sebagai suatu hasil atau keluaran dari proses mental atau kognitif yang membawa pada pemilihan suatu jalur tindakan di antara beberapa alternatif yang tersedia. Setiap proses pengambilan keputusan selalu menghasilkan satu pilihan final . Keluarannya bisa berupa suatu tindakan (aksi) atau suatu opini terhadap pilihan.

·         Faktor Yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan :

Didasarkan pada rasa yang alami pada tubuh, seperti rasa tidak nyaman, atau kenikmatan. Ada kecenderungan menghindari tingkah laku yang menimbulkan rasa tidak senang, sebaliknya memilih tingkah laku yang memberikan kesenangan.

2.      Emosional
Didasarkan pd perasaan atau sikap. Orang akan bereaksi pada suatu situasi secara subjective.

3.      Rasional
Didasarkan pada pengetahuan orang-orang mendapatkan informasi, memahami situasi dan berbagai konsekuensinya.

4.      Praktikal
Didasarkan pada keterampilan individual dan kemampuan melaksanakan. Seseorang akan menilai potensi diri dan kepercayaan dirinya melalui kemampuanya dalam bertindak.

5.      Interpersonal
Didasarkan pada pengaruh jaringan sosial yang ada. Hubungan antar satu orang keorang lainnya dapat mempengaruhi tindakan individual.

6.      Struktural
Didasarkan pada lingkup sosial, ekonomi dan politik. Lingkungan mungkin memberikan hasil yang mendukung atau mengkritik suatu tingkah laku tertentu.

            Berdasarkan tersedianya pemecahan masalah, jenis keputusan yang biasanya muncul adalah :

- Keputusan Yang Diproggramkan. Keputusan ini berkaitan dengan kebiasaan , aturan dan prosedure. Dalam hal ini kondisi yang di hadapi semuanya dapat di ketahui dengan pasti

- Keputusan Yang Tidak Diproggramkan. Keputusan ini adalah keputusan yang tidak mempunyai suatu aturan yang baku, biasa terjadinya toidak dapat diprediksi.

Pengambilan keputusan sangat penting dalam organisasi. Karena pengambilan keputusan di lakukan untuk menyelesaikan masalah yang ada dalam organisasi dan mencari jalan keluar dari masalah. Pengambilan keputusan adalah proses mencari ide atau hasil untuk menyelesaikan masalah.

Ada 5 dasar dalam mengambil keputusan, yaitu :
  • intuisi
  • rasional
  • fakta
  • pengalaman
  • wewenang
Keputusan dapat di ambil oleh individu maupun kelompok. Dalam organisasi yang mengambil keputusan adalah pemimpin, keputusan itu juga harus sudah di rundingkan dengan anggota organisasi. Dalam pengambilan keputusan juga ada banyak yang harus di pertimbangkan lebih dahulu.



SUMBER :
http://adityaadiyatma.wordpress.com/2011/11/16/proses-pengambilan-keputusan-dalam-organisasi/



Nama : Bethaviana Aqmarina Dysanti
Kelas : 2KA29
NPM : 11110398
Dosen : Herry Sussanto
Matakuliah : Teori Organisasi Umum 2
 

MODEL DESIGN ORGANISASI


MODEL DESIGN ORGANISASI

Istilah organisasi sosial merujuk pada pola-pola interaksi antar orang-orang. Adanya pola atau regulitas dalam interaksi sosial mengisyaratkan bahwa terdapat hubungan antara kumpulan individu satu dengan yang lainnya. Oleh karena itu banyak teori yang mengembangkan suatu anggapan tentang awal mula terbentuknya organisasi. Teori –teori serta model dalam organisasi ada berbagai macam.

1.    Model Mekanistik
Model Organisasi Mekanistik yaitu model yang menekankan pentingnya mencapai produksi dan efisiensi tingkat tinggi. Henry Fayol mengajukan sejumlah prinsip yang berkaitan dengan fungi pimpinan untuk mengorganisasi dan empat diantaranya berhubungan dengan pemahaman model mekanistik yaitu:
·         Prinsip Spesialisasi yaitu merupakan sarana terbaik untuk mendayagunakan tenaga individu dan kelompok.
·         Prinsip Kesatuan Arah yaitu semua pekerjaan harus dikelompokkan berdasarkan keahlian.
·         Prinsip Wewenang dan Tanggung jawab yaitu manager harus mendapat pendelegasian wewenang yang cukup untuk melaksanakan tanggung jawab yang dibebankan kepadanya.
·         Prinsip Rantai Skalar yaitu hasil alami dari pelaksanaan ketiga prinsip sebelumnya adalah rantai tingkatan manajer dari peringkat wewenang paling tinggi sampai dengan peringkat paling rendah. Rantai scalar adalah jalur keseluruhan komunikasi vertical dalam sebuah organisasi.


2.    Model Organik

Model Organisasi Organik yaitu menekankan pada pentingnya mencapai keadaptasian dan perkembangan tingkat tinggi. Desain organisasi ini kurang mengandalkan peraturan dan prosedur, wewenang yang disentralisasikan atau spesialisas yang tinggi.
Model organik desain organisasi merupakan kontars dari model mekanistik. Karakteristik dan praktek organisasi yang mendasari model organik sama sekali berbeda dari karakteristik dan praktek yang mendasari model mekanistik. Perbedaan yang paling mencolok antara kedua model itu berasal dari criteria keefektifan yang berbeda yang ingin diusahakan sebesar-besarnya oleh masing-masing model. Jika model mekanistik berusaha untuk mencapai efisiensi dan produksi secara maksimum, maka model organik berusaha untuk mencapai keluwesan dan keadaptasian yang maksimum. Organisasi organik bersifat luwes dan dapat beradaptasi dengan tuntutan perubahan lingkungan karena desain organisasinya mendorong untuk lebih mendayagunakan potensi manusia.



Nama : Bethaviana Aqmarina Dysanti
Kelas : 2KA29
NPM : 11110398
Dosen : Herry Sussanto
Matakuliah : Teori Organisasi Umum 2
 
 

PROSES KOMUNIKASI


PROSES KOMUNIKASI


PENGERTIAN KOMUNIKASI
Komunikasi adalah dasar dari segala yang kami lakukan dalam kelompok. Tanpa itu, orang tidak akan mencapai sesuatu yang lebih dari keinginan mereka sendiri individu. Untuk dua orang atau lebih untuk melakukan pekerjaan bersama-sama, mereka harus mampu untuk berkomunikasi.Semakin baik komunikasi, pekerjaan lebih efektif dan efisien akan.
Proses komunikasi adalah panduan untuk mewujudkan komunikasi yang efektif. Ini adalah melalui proses komunikasi yang berbagi arti umum antara pengirim dan penerima berlangsung. Individu yang mengikuti proses komunikasi akan memiliki kesempatan untuk menjadi lebih produktif dalam setiap aspek profesi mereka.Komunikasi yang efektif mengarah pada pemahaman.

A. KOMUNIKATOR
Komunikasi tidak boleh undervalued, melainkan dapat dianggap sebagai faktor paling penting dalam menentukan keberhasilan seseorang dalam usaha mereka. Apakah itu bisnis atau pribadi, komunikator yang efektif akan memiliki keunggulan beragam relatif miskin komunikator. Komunikasi yang efektif dalam bisnis adalah penting beragam. Semakin baik komunikasi, lebih efektif dan efisien pekerjaan akan berada di antara dua orang atau lebih. Ini menjelaskan drive untuk bisnis di seluruh dunia.Perusahaan pemimpin memahami bahwa tingkat komunikasi dalam perusahaan mereka merupakan indikasi yang baik dari seberapa baik itu akan berhasil. Komunikasi yang lebih baik pada akhirnya akan menyebabkan keuntungan lebih besar.

B. PESAN
Komponen berikutnya adalah penerima pesan atau audiens yang dituju. Sekali lagi, karakteristik penerima yang tidak penting, selama ada. Berikutnya adalah media untuk pesan untuk perjalanan dari pengirim ke penerima. Komponen ini layak melihat lebih dekat, karena merupakan faktor penting dalam menentukan seberapa efektif komunikasi tersebut.
Media transmisi pesan dapat menjadi link gagal dalam komunikasi yang buruk. Jika salah satu keinginan untuk mengirim pesan ke yang lain, mereka harus memilih metode yang tepat mengirimnya.

Proses komunikasi terdiri dari 5 tahap, yaitu :

1. Proses Komunikasi dalam Diri Kominukator


Menurut sifat materinya Peralatan tubuh manusia yang ada hubungannya dengan ilmu kita ini dapat dibagi menjadi dua golongan yaitu peralatan jasmaniah yang berupa semua anggota tubuh termasuk panca indra, dan peralatan rohaniah yang berupa akal, budi, hati nurani, dan seperangkat naluri.

Peralatan rohani selalu bekerja bersama-sama, secara terus-menerus selama manusia yang memilikinya dalam keadaan sadar, sedangkan hasil kerja peralatan jasmani merupakan perwujudan dari hasil kerja peralatan rohani.

2. Proses Komunikasi antara Komunikator dan Komunikan

Proses komunikasi yang terjadi antara komunikator dengan komunikan. Proses ini berawal sejak komunikator melakukan tindak komunikasi sampai komunikan menerima isi pernyataan komunikator.
Isi pernyataan ini disampaikan secara langsung atau komunikasi tatap muka dan juga dengan menggunakan alat perantara atau media.

3. Proses Komunikasi dalam Diri Komunikan


Proses komunikasi yang terjadi dalam diri komunikan. Proses ini terjadi sejak komunikan menerima isi pernyataan komunikator hingga komunikan menyampaikan feedback terhadap isi pernyataan komunikator. Isi pernyataan komunikator melalui peralatan jasmaniah komunikan sampai kedalam dirinya dan diterima oleh peralatan rohaniah komunikan, yang terdiri dari hati nurani, akal, budi, dan seperangkat naluri (kebahagiaan, social, ingin tahu, dan komunikasi).

Dalam usaha komunikan untuk memahami isi pernyataan komunikator melalui tiga urutan peristiwa yaitu :

a. Pemahaman isi pernyataan komunikator sebagaimana diterima peralatan jasmaniahnya.
b. Menemukan motif komunikasi komunikator
c. Penyesuaian konsepsi kebahagiaan


4.Proses Komunikasi antara Komunikan dengan Komunikator

Proses komunikan ini dimulai sejak komunikan menyampaikan feedback komunikan (dalam hal ini komunikan sebagai komunikator II dan komunikator sebagai komunikan II).

5.Proses Komunikasi dalam Diri Komunikator


Proses ini berawal saat komunikator (komunikan II) menerima feedback dari komunikan (komunikator II) hingga komunikator (komunikan II) memutuskan untuk melakukan tindak komunikasi dengan menyampaikan isi pernyataan.





Nama : Bethaviana Aqmarina Dysanti
Kelas : 2KA29
NPM : 11110398
Dosen : Herry Sussanto
Matakuliah : Teori Organisasi Umum 2
 

DESAIN PEKERJAAN


DESAIN PEKERJAAN

1.       Pengertian Desain Pekerjaan

¨ Desain pekerjaan adalah fungsi penetapan kegiatan kerja seorang atau sekelompok karyawan secara organisasional.


2.       Tujuan Desain Pekerjaan
¨ Tujuannya untuk mengatur penugasan kerja supaya dapat memenuhi kebutuhan organisasi.

3.       Elemen-elemen Desain Pekerjaan

a.  Elemen organisasional

- Pendekatan mekanistik

- Aliran kerja

- Praktek-praktek kerja


b.  Elemen lingkungan

- Kemampuan dan ketersediaan karyawan

- Pengharapan sosial


c.  Elemen keperilakuan

- Otonomi

- Variasi

- Identitas tuga

- Umpan balik

4.       Trade-offs keperilakuan dan efisiensi

a. Produktifitas versus Spesialisasi

b. Kepuasan kerja versus Spesialisasi

c. Proses belajar versus Spesialisasi

d. Perputaran karyawan versus Spesialisasi

5.       Teknik job re-design

¨ Simplifikasi pekerjaan

¨ Perluasan pekerjaan

6.       Informasi analisis pekerjaan

# Guna informasi analisis pekerjaan :

a. Menetapkan basis rasional untuk struktur kompensasi

b. Menghapuskan persyaratan kerja yang menimbulkan diskriminasi

c. Merencanakan kebutuhan SDM di masa yang akan datang

d. Meramalkan kebutuhan pelatihan bagi karyawan

e. Merencanakan pengembangan karier karyawan potensial

f. Menetapkan standar prestasi kerja

g. Menempatkan karyawan sesuai keahliannya

h. Memperbaiki aliran kerja

i. Menetapkan garis promosi

j. Memadukan lamaran dan lowongan kerja



# Tahapan pengumpulan informasi untuk analisis pekerjaan :

a. Tahap 1 – Persiapan analisis

b. Tahap 2 – Pengumpulan data

1) Observasi

2) Wawancara

3) Kuesioner

4) Logs

5) Kombinasi

c. Penyempurnaan data

7.       Penggunaan informasi analisis pekerjaan

# Deskripsi pekerjaan (job description) :

- Menguraikan tugas-tugas yang harus dilakukan dalam suatu pekerjaan/jabatan


# Spesifikasi pekerjaan

- Menguraikan kualifikasi petugas yang harus melakukan tugas sesuai deskripsi pekerjaan dalam suatu jabatan


# Standar prestasi kerja

- Standar yang digunakan untuk menilai apakah seseorang bekerja dengan benar/sesuai standar atau belum


# Standar kompensi

- Standar kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang karyawan dalam melakukan suatu jenis pekerjaan

8.       Penulisan/penyusunan deskripsi pekerjaan

* Nama jabatan

* Kode jabatan

* Tanggal penetapan deskripsi

* Penyusun

* Departemen

* Lokasi

* Fungsi jabatan

* Tugas

* Wewenang

* Tanggung jawab

* Hubungan lini

* Kondisi kerja

9.       Penulisan spesifikasi pekerjaan

- Nama jabatan

- Kode jabatan

- Tanggal penetapan

- Penyusun

- Departemen

- Lokasi

Persyaratan pemangku jabatan :

a. Pendidikan

b. Pengalaman

c. Persyaratan fisik

d. Persyaratan mental

e. Kemampuan/kompetensi

f. Jalur karier sebelumnya
Setiap dimensi inti dari pekerjaan mencakup aspek besar materi pekerjaan yang dapat mempengaruhi produktivitas kerja seseorang, semakin besarnya keragaman aktivitas pekerjaan yang dilakukan maka seseorang akan merasa pekerjaannya semakin berarti. Apabila seseorang melakukan pekerjaan yang sama, sederhana, dan berulang-ulang maka akan menyebabkan rasa kejenuhan atau kebosanan. Dengan memberi kebebasan pada karyawan dalam menangani tugas-tugasnya akan membuat seorang karyawan mampu menunjukkan inisiatif dan upaya mereka sendiri dalam menyelesaikan pekerjaan, dengan demikian desain kerja yang berbasis ekonomi ini merupakan fungsi dan faktor pribadi. Kelima karakteristik kerja ini akan mempengaruhi tiga keadaan psikologis yang penting bagi karyawan, yaitu mengalami makna kerja, memikul tanggung jawab akan hasil kerja, dan pengetahuan akan hasil kerja. Akhirnya, ketiga kondisi psikologis ini akan mempengaruhi motivasi kerja secara internal, kualitas kinerja, kepuasan kerja dan ketidakhadiran dan perputaran karyawan.
Sistem : kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Menurut Jerry Fith Gerald : Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu.
Dua pendekatan didirikan untuk bekerja desain ulang yang formal top-down dan intervensi proaktif bottom-up kerajinan pekerjaan. Pendekatan top-down terbatas dalam kemampuan mereka untuk menciptakan karakteristik pekerjaan secara individu dioptimalkan, sedangkan bottom-up proses yang dibatasi oleh pekerja lintang harus memodifikasi pekerjaan mereka sendiri. Setelah riset terbaru mengenai penawaran istimewa (i-penawaran) individu bernegosiasi dengan, tugas majikan mereka i-penawaran menyesuaikan konten pekerjaan ini disarankan sebagai pendekatan ketiga untuk bekerja mendesain ulang. Hipotesis pada anteseden dan konsekuensi dari tugas i-penawaran diuji dalam dua studi yang dilakukan di Amerika Serikat dan Jerman menggunakan model persamaan struktural. LMX berhubungan positif dengan tingkat tugas berhasil dinegosiasikan i-transaksi, yang, pada gilirannya, dikaitkan dengan evaluasi yang lebih positif dari kompleksitas pekerjaan tinggi dan kontrol dan stres yang lebih rendah.Karakteristik pekerjaan dimediasi efek tidak langsung positif dari tugas i-penawaran atas inisiatif karyawan dan keterlibatan kerja.






Nama : Bethaviana Aqmarina Dysanti
Kelas : 2KA29
NPM : 11110398
Dosen : Herry Sussanto
Matakuliah : Teori Organisasi Umum 2